• Migrasi Burung Pelikan

    Burung Pelikan aja hijrah, burung situ kapan pindah?? -Anonim


    Rentang waktu Februari-Maret, meskipun udah kelewat. Banyak burung berparuh panjang ini singgah atau bermigrasi dari pulau yang dipaksakan menjadi sebuah benua(Australia) ke Bali tepatnya di pulau Serangan. Jangan berkecil hati tidak bisa melihat sekawanan burung pelikan ini membentuk formasi V di udara, karena ini udah bulan april. Tapi menurut peniliti siklus migrasi burung ini akan terjadi lagi di bulan Oktober sampe Desember nanti, siapkan mentalnya buat lihat burung. 

    Sebenarnya beberapa spesies burung juga melakukan migrasi pada musim-musim tertentu, musim kawin misalnya. Alasan ge buat milih sebagai bahan tulisan kali ini nga lain nga bukan karena ukuran burung pelikan yang lumayan gede dan panjang(paruhnya) yang hampir sama dengan burung-burung lain di daratan Asia*maksa. Pelikan terkenal dengan paruhnya, kalau di film-film kartun sering di gambarin kalau burung pelikan kayak pesawat kargo suka bawa barang-barang yang Impossible buat di bawa sama burung lain, dasar burung lain cemen. Burung ini kalo kita cermati lebih dekat atau kalau mereka sedang mangap, ada kayak semacam kantung di bawah paruhnya, entah karena doi suka ngomong atau doyan makan gw juga belum tau secara ngaco. Usut punya usut ternyata kantung tersebut berfungsi layaknya jaring nelayan yang buat nangkap ikan, karena ini doyan nge hap in ikan. Tapi setelah si burung dapet ikan, butuh waktu hampir satu menit buat mengeringkan atau mengeluarkan isi air yang ada di kantung paruhnya. Pas kayak gini nih biasanya doi kecolongan dan ikan yang di dapet di embat sama temen sendiri. Dasar kelamaan nembaknya sih di embat temen sendiri jadinya.

    Burung-Burung Australian dan New Guinea memang terkenal unik dan punya keindahan bulu yang luar biasa, Tapi masih kalah sama burung elu mblo. Ngomongin soal burung jadi inget para pecinta burung yang suka jadiin burung sebagai gift bagi pasangannya deh, suka ngaco masa burungya di kasihin pasangannnya kan kasian. Burung kadang di jadiin alat lobying yang ampuh, padahal kan kecil tapi bisa bikin hati luluh. Yang kecil aja luluh gimana yang gede?. Begitu efektifnya sebuah burung sampai di indentikan dengan salah satu organ tubuh nah loh kagak nyambung.

    Sesuatu yang bebas dan indah selalu menjadi terkekang atas kepentingan, Lihat burung-burung liar yang berterbangan. Mereka tidak begitu tenang mengepakkan sayapnya karena setiap saat hidupnya terancam. Kepentingan selalu menjadi bayang-bayang, kuasa alam tak lagi bisa membendung kepentingan-kepentingan kecil yang terus merecoki. Lihat saja burung ketika mereka dinilai dengan lembaran uang.

    Pendidikan, moralitas dan baik buruk juga di pengaruhi oleh uang. Pernah sadar kalo kebaikan itu ternilai dengan uang, sementara ini gw percaya itu. Hukum dijajah uang itu udah lama setali tiga uang atau tali beha juga ga masalah setidaknya ada beberapa role model bagi hakim agar terus mengirimkan putusan tanpa timbul hardikan dari yang dirugikan. Suatu kasus ada seseorang maling ubi maling ayam dan harus dihukum berat, gw bukan membenarkan maling itu dibolehkan bagi kaum yang kekurangan disisi lain maling tetap saja maling ngga satupun peradaban membenarkannya. disinilah moralitas terbeli. Dosa-dosa maling seakan hilang ketika mereka punya materi lebih untuk membebaskan diri dari norma sosial. Malu barangkali adalah perilaku yang sudah hilang beberapa tahun yang akan datang jika tetap demikian.

    Hijrah mungkin merupakan istilah yang dipakai di jaman nabi, bebas untuk menafsirkan karena tafsir selalu kalah sama kebenaran si empunya. Hijrah dimakanai beragam dan gw merujuk pada satu definisi tentang sebuah perpindahan. Berpindah bukan menyerah karena ketika itu di jaman nabi beliau sedang di rundung permusuhan di mekkah. Berpindah bisa di maknai dengan migrasi mencari hal lain yang tak ada di tanah asal atau sekedar mencari pengalaman lalu di bawa lagi kembali ke tanah asa sebagai praktik sosial baru yang akan diterapkan.

    Hijrah atau selanjutnya gw ganti dengan migrasi. Bisa di contohkan dengan gaya hijab khimar yang sekarang. Gw lagi suka dengan hal demikian bukan karena gw lagi jalan sama orang yang demikian. Khimar secara analogi gw sebut sebagai sarung paruh yang ada di burung pelikan memuat apa saja yang tidak bisa dimuat. Kepercayaan, Teologis dan melindungi badan. Itu lebih ampuh daripada tengtop merah marun yang suka di umbar ke muka-muka mesum kek gw *eh ngga deng. Khimar juga dilematis karena dari awal hijab wave yang terjadi selalu di iringi dengan isu kalau hijab bukan fashion, apakah khimar juga demikian. so what yo think about fashion or hijab fashion?

    Migrasi juga berlaku bagi kaum jomblo entahlah kaum ini apakah masih tetap saja menjadi bahan bully-an. Sorry gw ngga update karena gw bukan salah satu dari mereka lagi hehe.Bagi yang jomblo migrasibukan suatu hal yang mudah begitu seengaknya yang gw rasain dulu ketika masih jadi salah satu dari mereka. Seengaknya jomblo wave sudah berangsur pudar karena beberapa orang memilih untuk hijrah karena hidup sendirian itu dirasa sangat kurang enak karena cuma punya waktu buat dirinya sendiri. Migrasi juga tidak berlaku harus kembali ke yang lama bagi yang sudah memilih berdua ya walaupun sementara karena dunia katanya orang bersorban adalah sementara. Memilih kembali berarti bencana dan hilang sudah gairah untuk menjalin sesuatu yang di impikan bersama.




  • You might also like

    2 comments: