• Mimpi-Mimpi

    Terimakasih untuk orang tua atas kesabaran dan kasih sayangnya, terimakasih untuk semeseta yang telah menyediakan segala macam sumberdayanya, terimakasih teman-teman dan sahabat tercinta, dan kamu yang datang tak terduga. Ini bukan pamitan hehe, setelah beberapa lama sudah tidak pernah menjamah blog dan masih menjalankan kewajiban di brongkal. Banyak kisah dan kesan-kesan yang sebenernya pengen ditulis ketika gw berada di brongkal. Pengalaman-pengalaman dan sebungkus cerita soalnya etnisitas, bahasa dan belajar merelakan yang hilang. Disini kita belajar banyak. Dan kenal lebih dalam tiap tim KKN. Terimkasih sudah menemai tidur selama 45 hari tak kurang tak lebih.

    Semakin bertambah usia bukan hanya soal angka-angka yang bertambah satu digit setiap tahunya. Gw sadar banyak bacotan soal realitas-realitas khayal yang kadang keluar begitu saja dari mulut. semacam ujaran yang kadang tanpa sadar adalah kepingan-kepingan mimpi yang tak pernah ter-realisasikan. Mungkin itu adalah sebuah proses yang alami, Mungkin mulut yang sebelah menyadari kalau gerakan mereka hanya sebuah imaji tanpa pernah berarti.

    Mimpi mungkin merupakan pengalaman bawah sadar yang terjadi ketika kita mengalami fase tidur. Terbaring, duduk, klesotan dengan mata terpejam tentunya.

    Merembet jauh akan kisah-kisah yang penuh semangat dan menggugah selera untuk terus memanjangkan nafas. Ada banyak kepingan-kepingan kesuksekan yang diumbar di publik, dan mereka berani mengatakan kalau mimpi yang menuntun mereka. Siapa yang kemudian tidak tergugah, mata pun enggan untuk berkedip dan dengan sekasama memperhatikan. Lihat saja sosok bapak botak yang sering muncul di televisi dengan "salam super"-nya. Apa yang berhasil ia jual di hadapan khalayak adalah bualan-bualan "setan" yang  kadang audience hanya terbelalak tanpa tahu arti yang dia ucapkan, sayang tapi bapak botak ini memilih berhenti dan mensomasi anaknya sendiri.

    Tulisan ini sebenernya udah ketimbun lama banget ya karena gw males dan waktu berjalan begitu cepatnya sampai tak terkejar dengan langkah yang biasa saja. Setelah tahun duwaribuenambelas lewat dengan sangat elegannya dan gw ngga jomblo terimakasih semesta.

    Tahun baru biasanya gw menulis resolusi tiada henti yahh. tahun ini aminin aja pokoknya lulus dan usahanya bisa lancar dan trouble masih dalam kendali.

    Gw paham ternyata idealis akan hilang perlahan-lahan setelah bertambahnya usia dan semakin bergantungnya pada uang. Semakin dewasa bukan semakin bertambahnya usia bentuk fisik atau keriput yang nambah beban hidup kalian yang jomblo jadi nambah bukan itu salah semua menurut gw. Yaya setiap orang didunia harus menanggung hutang yang dibuat oleh bank itu asumsi gw. Kemana aliran uang dan darimana uang diciptakan, bukan proses penciptaan uangnya melainkan bagaimana proses uang itu beredar itu yang jadi masalahnya kemana dan darimana mana asal uang itu dan kenapa nominalnya berbeda dan siapa yang mengendalikannya.

    Hutang adalah kewajiban dan tanpa sadar kita juga harus menanggungnya. Berapa nominal hutang negara kita. Dari update portal berita yang gw update ketika tulisan ini dibuat ada sekitar 3.438 triliun hutang Indonesia. Yakali duit darimana buat ngebayar utang segitu banyaknya. Sekalipun kita punya bank yang nyetak uang kita sendiri dan nyetak banyak buat bayar utang, tapi setelahnya negara kita bakal dihapus dari buku-buku dunia dan ngga ada lagi nama negara kita. Kenapa karena nanti bakal inflasi ngga jelas duit tiba-tiba jadi banyak. Siapa juga yang mau sama duit yang udah terlanjur banyak, semakin banyak duit yang beredar bakal semakin ngga berguna duit itu sendiri. Yah jadi kayak hukum penawaran dan permintaan semakin banyak maka akan semakin murah dan ngga ada nilanya. Jadi gimana caranya buat ngebayar hutang yang segitu banyaknya warisan dari pemimpin-pemimpin yang katanya tidak zalim. Duh kalian baik sekali ninggalin sesuatu yang sangat berarti.

    Cara terbaik buat ngebayar hutang karena jelas-jelas negara sudah babak belur dihajar ribuan triliun belom lagi keluhan orang-orang bersorbar yang jual ayat buat makan mereka sehari-hari. Ya dari 200juta lebih penduduk Indonesia mulai dari lahir sampai mereka tua mereka harus menanggung hutang itu semua. Hal tersebut di perberat lagi setelah ada batasan usai kerja produktif dan anak-anak yang tidak diperbolehkan kerja. Jadi beban hidup negara hampir sepenuhnya di bebankan pada usia produktif oh men this so bad news kamprettt karena gw sebentar lagi mendapatkan beban yang sangat terhormat buat membayar hutang negara. Bakal jadi pahlawan kita semua. tobe continued

    As children, we all live in a world of imagination, of fantasy, and for some of us that world of make-believe continues into adulthood.-Kaskus

    Ya Well. Pada akhirnya akan gw lanjutin beberapa hari lagi karena gw udah janji mau nulis lagi. Kali ini beneran hehe. 






  • You might also like

    No comments:

    Post a Comment