• Bukan Sekadar Cameo

    Pagi itu seperti biasanya, gw yang susah buat bangun pagi akhirnya bisa buat bangun pagi. Terakhir kali gw bangun pagi saat pertama kali ospek dulu, Bangun setengah 4 pagi dan buru-buru banget cus ke kamar mandi buat C*li eh ngga mandi deng buat ikut yang namanya ospek kece rasa militer-militer alay gitu. Waktu melesat begitu cepat, tau-tau kenangan akan ospek sekarang cuma tinggal cerita yang bisa dikenang. Semester udah menjelang tua, bukan-bukan gw bukan mahasiswa yang udah semesternya diujung tanduk alias 14 semester its being normaly masih di tahap semester 6. Semoga sesuai ekspektasi tahun depan bisa lulus amin dan harus. Cerita gw sebenernya buanyakk di angku perkuliahan yang meja sama bangunya nyatu ini, Setiap semester sepertinya rasanya bakal beda-beda. Kehidupan kuliah ngga sekejam meme jahat di instagram yang suka bikin kejang-kejang yang baca.

    Kuliah emang ngebosenin kalo sekedar kita dateng dan pulang begitu saja, sama halnya kita cuma pindah numpang tidur. Ada istilah yang melabeli orang-orang yang demikian dengan label Kupu-kupu (Kuliah-pulang-kuliah-pulang) begitu seterusnya sampe semester 14 tiba. Banyak emang kemudian label-label yang kemudian diperuntukan bagi kita para mahasiswa, mahasiswa traveller, Mahasiswa Gunung, Mahasiwa dugem, Mahasiswa WarungKopi, dan Mahasiswa esex-esex yang terakhir gw demen wkwk. Dunia akademis dan dunia yang sebenernya adalah gabungan dari apa yang dipelajari dan kemudian di terapkan anntinya di dunia nyata. Tapi nyatanya itu salah besar. Teori nyatanya memiliki kerelatifan yang kadang kita bingung menerapkan dan berakhir dengan cocoklogi sekedar comot dan mencocok-cocokannya dengan membabi buta, ah babi sudah buta sian. Dunia akademis hanya diperuntukan bagi orang-orang yang haus gelar, tidak bisa disangkal karena dalam praktinya masih tetep ada, tapi sekali lagi memang tidak bisa digeneralasi karena masih ada satu atau dau yang tidak demikian. Semakin menuju semester akhir, semakin dibawa menuju ke pikiran-pikiran dengan oposi yang membingungkan dari dunia akademis yang kita percayai selama hampir 1/3 hidup kita. Mau ngapain dengan ijasah nanti? gw ga bisa jawab karena belum dilevel itu. Salahnya lagi dan terpaksa menyalahkan informasi yang selalu menjadi kudapan yang berisi dan tidak sembarangan bisa dinikmati oleh semua kalangan, itu bukan prisip agama yang menyetarakan semua golongan.

    Gw resah dengan diri gw sendiri, ketika temen-temen udah pada bertumbangan saat outline skripsi mereka di accepted, Dunia emang ngga harus dimaknai dengan persaingan karena setali tiga uang pasti ada sebuah pertemanan yang bisa bikin hidup lo tenang. Jadi mahasiswa bukan sekedar cameo cuma numpang bangga-banggaan dengan almamater yang dulu pernah tanggal di badan. what's next we can do ?. Gw sudah kesel bertanya tentang Tuhan karena Tuhan emang antara ada dan tiada kek angin. Hidup didunia itu ya harus menikmati dunia bukan berimaji kedunia yang imajiner, Seperti tulisan di dinding kamar gw "i dont have dream i have goals". Ngga menyalahkan si kekuatan orang-orang memnga berbeda-beda pada dasarnya. "membahas mengenai pernyataan yang daripada ngga ngapa-ngapain mending berhayal". Oke secara tindakan yang normatif emang mending melakukan apapun dari pada diem kek zombie. Yuhu dunia butuh aksi tapi juga jangan melupakan konseptor, ilmu dibuat tidak untuk saling mendzolimi tapi untuk terus mengeksploitasi pemikiran-pemikiran diluar diri. Musuh pengetahuan adalah kekuasaan tapi mereka juga bisa berkolaborasi membentuk panptik yang mengerikan bagi kaum yang dilabeli sakit. Sebentar nanti diterusin lagi
  • You might also like

    No comments:

    Post a Comment