Kejadian yang tak pernah ku lihat dalam hidupku, tetapi membekas begitu dalam selama hampir lebih dari 20 tahun. Aku tak pernah tau apa salahku waktu itu, yang jelas saat itu aku sedang berada di tempat yang sangat gelap, hangat, dan sangat nyaman yang pernah aku rasakan meski aku belum sempurna untuk disebut manusia. Berada di tempat yang nyaman bukan jaminan aku bisa terus hidup dan tumbuh seperti sekarang. Sayang sekali aku hidup bak parasit waktu itu, tidak bisa bertahan hidup sendiri, bertahan hidup dengan bergantung belas kasihan, bukan belas kasihan tapi harusnya kasih sayang. Tempat kecil yang kutempati begitu nyaman, mungkin ketika aku dewasa nanti aku tidak akan pernah mampu untuk membeli kenyamanan yang telah kudapat selama hampir 9 bulan tadi.
Aku lupa kalau tempat yang aku tempati ini akan segera berakhir dan berpindah ke dunia luar yang sangat jauh dari apa yang aku rasakan sekarang. Tapi itu nanti, tidak aku hiraukan untuk sekarang dan akan terus aku nikmati setiap detiknya di tempat ini. Aku makan terlalu lahap jatah nutrisi dari seseorang yang telah baik mau memberikan aku bagian tubuhnya untuk aku tinggali. Ukuran ku kini sudah hampir sempurna untuk disebut manusia. Tapi sayang tempat yang aku tinggali menjadi sedikit sempit dan kadang membuat jengkel orang yang punya tempat gelap ini. Aku mulai bosan karena ruang gerakku kini mulai terbatas, rasanya ingin segera keluar tapi aku masih begitu enggan dan berat untuk keluar dari sini.
Dunia diluar bergeliat, bukan semakin semarak untuk menyambut kedatanganku tetapi malah sebaliknya. Aku tidak pernah terlibat tetapi aku yang di salahkan waktu itu. Benar firasatku kalau aku akan jadi parasit yang hidup nikmat tapi malah membuat orang lain merugi seumur hidupnya. Orang yang aku tinnggali organ tubuhnya kelihatan begitu stress dan sangat tertekan karena dunia luar, aku juga ikut merasakan di dalam sini, nutrisku berkurang, aku tidak bisa lagi merasa kenyang dan mungkin tidak akn bisa tumbuh lagi kalau orang yang aku tinggali seperti ini terus. Kecemasanku terus berlanjut aku tidak lagi memakan nutrisi seperti yang biasanya di berikan, semuanya terasa pahit dan bikin organ-organ tubuh yang telah tumbuh seperti akan rusak dalam waktu dekat. Aku terus berusaha untuk hidup, ingin segera rasanya keluar dari sini.
Aku hampir lenyap bersama impianku untuk bisa menghirup udara di luar sana, orang yang aku tinggali memilih untuk mengakhiriku dan hidupnya sendiri di tengah hiruk pikuk lalu lintas kota malam itu. Seperti dalam sebuah film, aku di selamatkan oleh orang yang layak aku sebut pahlawan, iya pahlawan yang juga membesarkanku sampai sekarang. Orang yang kemudian mau menerimaku setelah aku memutuskan keluar dari tempat yang begitu nyaman tetapi juga hampir membuat impianku sirna. Aku menangis rasanya seperti ingin kembali ke tempat ke gelap tadi, dunia luar begitu dingin jantungku sesak.
Kecup kasih sayang atau belas kasihan aku juga tidak tau, aku mendapatkannya dari orang yang selama ini menjadi inangku untuk hidup. Air matanya menetes tanda kebahagiaan rahimnya sudah tidak lagi aku tinggali dan mungkin masalahnya akan lekas selesai kalau aku sudah tidak lagi jadi bagian tubuhnya.
Kini aku tumbuh dewasa seperti remaja yang lain, 20 tahun sudah usiaaku dan aku tidak ingat dan sempat melihat orang yang telah menjadi inangku di tempat gelap tadi, waktu itu aku hanya bisa menangis dan tidak bisa melihat orang yang memberikan kecupan pertamaku. selama 20 tahun aku tumbuh dewasa bersama pahlawanku di besarkannya dengan kasih sayang yang spenuhnya ia berikan bersama istrinya. Tetapi aku tetap merasa ada yang kurang aku ingin sekali tau siapa orang yang sudah mau berbagi nutrisi denganku selama 9 bulan, meski aku sempat tak di inginkan, tapi aku merasa punya hutang yang sangat besar besar padanya. Ingin sekali aku di beri kesempatan bertatap muka dan di kecupnya sekali lagi ketika aku baru keluar dari rahimnya.
-Terimakasih pahlawanku, dan orang yang telah membesarkannku ketika masih dalam kandungan, tunggu anak kecilmu ini sukses dan bisa membahagiakan kalian, yang jelas aku sayang kalian berdua- K
Mangat bro. Orang tua menunggu kegagalanmu.
ReplyDeleteEh kesuksesanmu :v
suwun om semangat e :D
Deletegelap terlelap :D ijin share ndul
ReplyDeleteSiappp kakak nita
Delete