• Natal, Bukankah Kita dilarang Ikut bersuka Cita

    1. Katakanlah: Hai orang-orang kafir! (QS. 109:1) 
     2. aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah (QS. 109:2) 
     3. Dan kamu bukan penyembah Ilah yang aku sembah (QS. 109:3) 
     4. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah (QS. 109:4) 
     5. dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Ilah yang aku sembah (QS. 109:5) 
     6. Untukmulah agamamu, dan untukkulah agamaku (QS. 109:6) 

    Terjemah diatas merupakan Terjemahan dari QS. Alkafirun 1-6, dijelaskan bahwa diayat ke 4 "Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah "(red), hal ini menjelaskan bahwa kita sebagai umat muslim memang diajarkan untuk pluralistik, tetapi tidak menjadi pluralisme yang menyeragamkan semua agama dan kebudayaan menjadi satu dan ikut larut dalam kepluralistikan tersebut, "Untukmulah agamamu dan untukkulah agamaku" kita boleh toleransi dengan umat nonmuslim namun tidak lantas kita menjadi satu dengan mereka. karena disebutkan dalam sebuah hadis bahwa barang siapa yang berperilaku sama dengan orang-orang kafir maka sama lah orang-orang yang menirukan itu dengan orang-orang kafir.

    berikut percakapan singkat antara seorang kristen dan muslim

    KRISTEN : hai kau ? kenapa kau tidak mengucapkan natal kepada ku ?
    MUSLIM : Maaf kami dilarang untuk  itu,
    KRISTEN : Kenapa ? bukankah itu cuma ucapan, toh teman-teman muslimku yang lain mengucapkannya 
                       padaku.
    MUSLIM : Mungkin mereka belum mengerti, coba sekarang kau ucapkan dua kalimat syahadad kepadaku
    KRISTEN : Tidak, itu bisa menggangu keyakinan dan Agama saya
    MUSLIM : Kenapa kau tidak mau ? bukankah itu cuma ucapan? ayolah ucapkan sekarang
    KRTISTEN:Sekarang saya mengerti.
  • You might also like

    No comments:

    Post a Comment